Pernah dengar tentang batik Kawung? Batik Kawung adalah
sebuah motif yang telah lama ada di Indonesia. Motif Kawung bahkan ditemukan
pada sebuah patung gajah pada candi Prambanan. Candi Prambanan sendiri sudah
ada sejak abad ke-9 lho, sehingga dapat disimpulkan bahwa motif batik Kawung
sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu! Hebat kan? Ini berarti batik Kawung telah
malang melintang melewati 12 generasi. Jadi, motif kawung ini sebenarnya adalah
moti f yang tidak lekang oleh waktu, alias timeless.
Berdasarkan catatan sejarah, batik Kawung adalah motif batik
yang jaman dulu termasuk pada beberapa motif larangan di Indonesia. Motif
larangan yaitu motif-motif yang hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan
Keraton. Tidak hanya itu, bahkan batik larangan ini tidak boleh sembarangan
diproduksi. Hanya anggota kerajaan keraton yang boleh membuat plakat cap untuk
membuat batik Kawung. Bahkan kaum berdarah biru saja menganggap bahwa batik
Kawung adalah sesuatu yang berharga dan agung. Kita sudah sepantasnya bangga,
sekarang kita bisa menggunakan motif ini secara bebas.
![]() |
Salah satu motif Batik Kawung |
Makna Batik Kawung
Motif batik Kawung memiliki beberapa makna yang sangat
bagus. Mari kita lihat sama-sama apa saja makna yang terkandung pada Batik Kawung.
1.
Hati yang bersih. Motif Kawung terinspirasi dari
buah Aren. Dimana buah tersebut memiliki buah dengan kulit yang keras dan
lusuh. Namun apabila dibuka, maka kita dapat melihat bahwa buah Aren ini buah
di dalamnya putih, bersih dan bening. Batik Kawung sangat sesuai dengan
semangat pohon Aren. Dimana motif ini adalah sebuah penggambaran tentang hati
yang bersih. Bahwa niat batik itu tidak perlu dihumbar-humbar.
2.
Berguna bagi banyak orang. Lagi-lagi ada
hubungannya dengan pohon Aren. Pohon Aren ini ternyata sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, dari batang, daun, nira, kulit buahnya sampai
kedalam-dalamnya. Hal ini mengingatkan kita agar sebagai manusia kita harus
selalu berusaha untuk berguna bagi negara, masyarakat, keluarga kita, dan
orang-orang disekitar kita.
3.
Kebijaksanaan, kearifan & pengendalian diri
yang sempurna. Saya kutip dari sebuah buku berjudul Cerita Batik (2013). Nama
Kawung itu sebenarnya berasal dari kata Suwung,
bahasa Jawa. Suwung ini sendiri maknanya adalah “kekosongan”. Disini kekosongan
bukan berarti tong kosong nyaring bunyinya. Tapi kekosongan hawa nafsu,
kekosongan hasrat yang sifatnya duniawi.
Seseorang dengan sifat Suwung itu mengerti
bagaimana ia harus menempatkan dirinya di dunia ini. Ia memiliki hubungan yang
baik dengan sesama manusia, dengan alam dan hewan-hewan, dan Tuhan-nya. Ia
mengerti betul kapan harus bertindak dan kapan harus menahan diri. Ia adalah
seseorang dengan pengendalian diri yang sempurna. Apakah anda sudah menjadi
pribadi yang seperti ini gan? Seandainya semua orang di dunia seperti ini,
mungkin manusia akan mencapai jaman baru. Eksplorasi Mars? Galaksi lain?
Semuanya mungkin dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi pada setiap
manusianya.
Asal
Usul Motif Kawung
Motif Kawung terinspirasi dari buah Aren.
Anda tau Kolang-Kaling? Itulah inspirasi sebenarnya dari motif Kawung. Di dalam
buah Aren, ada Kolang Kaling gan. Kalau buah Aren dibelah jadi 4, maka buah
Kolang-Kaling di dalamnya akan terbentuk persis seperti motif Kawung. Inilah
asal-usul motif Kawung yang paling banyak disetujui oleh masyarakat. Maknanya
sendiri seperti yang sudah saya tulis diatas, bagus sekali kan?
Nah itu dia gan, sedikit informasi tentang
batik Kawung. Kita sebagai orang Indonesia harus mengerti dan memahami budaya
warisan nenek moyang kita. Warisan ini sudah turun temurun selama ribuan tahun,
sehingga kitalah yang bertanggung jawab untuk menjaga kelangsungan batik di
dunia.
Tidak ada komentar